Sunday, November 11, 2018

SISTEM BAHASA SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN


 
                                BAHASA SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN

Bahasa adalah hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif. Bahasa dikatakan kompleks karena di dalamnya tersimpan pemikiran-pemikiran kolektif dan semua hal yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Bahasa dikatakan aktif karena bahasa terus berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat. Oleh karena sifatnya tersebut, bahasa adalah aspek terpenting dalam mempelajari suatu kehidupan dan kebudayaan masyarakat.

Bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia, karena Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa.  
Bahasa sebagai salah satu unsur budaya tentunya memiliki hubungan dengan wujud budaya. Menurut Koentjaraningrat (2009: 150), kebudayaan memiliki tiga wujud, antara lain:
1.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya.
2.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Wujud bahasa dalam perilaku erat kaitannya dengan bahasa sebagai alat komunkasi yang digunakan untuk berinteraksi, bekerja sama dan mengidentifikasikan diri dalam suatu masyarakat. Adapun wujud bahasa dalam prilaku diantaranya meliputi:
  1. Sebagai alat komunikasi 
Bahasa sebagai alat komunikasi yaitu sarana penyampaian informasi kepada orang lain secara lisan maupun tulisan mengenai apapun yang ingin kita sampaikan agar orang dapat mengerti maksud dan tujuan yang kita inginkan tampa menghindari tata bahasa yang sudah ada.
  1. Sebagai bentuk informasi
Sebagai informasi adalah fungsi bahasa untuk memberitahukan atau menginformasikan berita atau sesuatu dari seseorang kepada orang lain, seseorang klepada masyarakat bahkan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa ataupun elektronik merupakan wujud fungsi bahasa sebagai informasi.
  1. Sebagai bentuk ekspresi
Sebagai ekspresi bahasa merupakan alat untuk menyampaikan ide-ide,  gagasan,  perasaan, dan emosi seseorang. Bahasa sebagai alat mengekpresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk menarik perhatian orang lain.
  1. Sebagai bentuk adaptasi dan integrasi
Dalam bentuk adaptasi dan integrasi ini bahasa berfungsi untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat dapat belajar adat istiadat,kebudayaan, pola hidup, prilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa.  Kalau seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat di sekelilingnya, ia akan mudah membaurkan (integrasi) diri dengan kehidupan masyarakat tersebut. Dengan bahasa manusia dapat saling bertukar pengalaman dan menjadi bagian dari pengalaman itu. Mereka memanfaatkan pengalaman itu untuk kehidupannya. Dengan demikian mereka merasa saling terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya. Bahasa menjadi alat integrasi (pembauran) bagi tiap manusia dengan maasyarakatnya.
  1. Sebagai bentuk kontrol sosial
Sebagai kontrol sosial adalah fungsi bahasa untuk mempengaruhi sikap dan meyakinkan orang lain. Apabila fungsi ini berlaku dengan baik maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Sebagai contoh pendapat seorang tokoh masyarakat akan didengar dan ditanggapi dengan tepat apabila ia dapat menggunakan bahsa yang komunikatif dan persuasif. Kegagalannya dalam mennggunakan bahasa akan menghambat pula usahanya dalam mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan keperibadian dan nilai-nilai sosial pada tingkat yang lebih berkualitas

Prosemik Jarak Sosial Dan jarak Publik

Proksemik

Proksemik adalah studi yang mempelajari posisi tubuh dan jarak tubuh (ruang antar tubuh sewaktu orang berkomunikasi antarpersonal). Adalah Edward T.Hall sebagai bapak dari studi prosemik yang mengenalkan teori ini. Proksemik menurut Hall adalah bentuk lain untuk menjelaskan hubungan antara pengamatannya dan teori tentang bagaimana seseorang menggunakan ruang yang khusus dalam kebudayaan dan kebiasaan untuk berkomunikasi antarpersonal.

Istilah proksemik diperkenalkan oleh seorang antropologis, Edward T. Hall pada tahun 1966 untuk menjelaskan jarak antar-manusia sesuai dengan cara mereka berinteraksi, menurut Hall, bisa disimpulkan secara gamblang dalam kalimat berikut: seperti gravitasi, pengaruh dari dua badan satu sama lain adalah berbanding terbalik tidak


Jarak sosial
Hasil gambar untuk jarak sosial
jarak sosial : adalah pada jarak ini orang yang berinteraksi dapat berbicara wajar tanpa saling bersentuhan, jarak ini sejauh 1,22m-4,66m.

Contoh, interaksi dalam pertemuan santai (dengan teman, guru, dan sebagainya). Interaksi di dalam rapat pekerjaan formal juga masuk ke dalam jarak ini. Sementara jarak publik (di atas 3,66 m) umumnya dipelihara oleh orang yang harus tampil di depan umum, seperti politisi dan aktor. Semakin besar jarak, semakin keras pula suara yang harus dikeluarkan. Kata dan kalimat semakin dipilih secara sek sama.

Jarak Publik
Jarak publik (di atas 3.66 m) umumnya dipelihara oleh orang yang harus tampil di depan umum, seperti politisi dan aktor. Semakin jauh jarak, semakin keras pula suara yang harus dikeluarkan. Kata dan kalimat pun harus dipilih secara saksama.














DAFTAR PUSAKA
https://adeputrasetiawansyahblog.wordpress.com/2016/03/30/teori-proksemik/
http://anen9.blogspot.com/2016/03/aturan-dalam-interaksi-sosial.html
http://www.davishare.com/2015/01/interaksi-sosial-pengertian-syarat-ciri.html